Sabtu, 01 Januari 2011

Menilai KTI pada kegiatan Pengembangan Propesi Guru 6 Menilai pada Kegiatan Pengembangan Propesi Guru 7

Menilai KTI pada Kegiatan Pengembangan Profesi Guru 6 Menilai KTI pada Kegiatan Pengembangan Profesi Guru 7
A
3. Kriteria KTI yang dapat dinilai
Contoh KTI yang berjudul
Membangun karakter bangsa melalui kegiatan ekstra kurikuler.
KARYA TULIS ILMIAH ini sama sekali tidak memaparkan hal spesifik yang berkaitan dengan permasalahan yang ada di sekolah atau kelasnya. Sehingga meskipun KARYA TULIS ILMIAH berada dalam bidang pendidikan, dan tidak ada yang salah dari apa yang dituliskan, tetapi bagaimana dapat diketahui bahwa KARYA TULIS ILMIAH tersebut adalah karya guru yang bersangkutan.
KARYA TULIS ILMIAH yang berjudul
Peranan perpustakaan dalam meningkatkan prestasi belajar siswa, juga sangat sering dibuat oleh guru.
KARYA TULIS ILMIAH di atas tidak menjelaskan permasalahan spesifik yang berkaitan dengan tugas dan tanggung jawab guru. Jadi, meskipun KARYA TULIS ILMIAH berada dalam bidang pendidikan tetapkKARYA TULIS ILMIAH dapat dinilai apabila telah memenuhi kriteria dan persyaratan yang ditetapkan.
Di samping memakai berbagai kriteria penulisan Karya Tulis Ilmiah yang umum dipergunakan, terdapat beberapa kriteria dan persyaratan yang khusus yang digunakan untuk menilai KARYA TULIS ILMIAH dalam pengembangan profesi guru (untuk itu lihat peraturan dan pedoman yang telah dikeluarkan oleh Diknas, yang berkaitan dengan hal ini)
KARYA TULIS ILMIAH dalam kegiatan pengembangan profesi juga harus memenuhi kriteria “ P I K,” yang artinya adalah
�� A sli, penelitian harus merupakan karya asli penyusunnya, bukan merupakan plagiat, jiplakan, atau disusun dengan niat dan prosedur yang tidak jujur. Syarat utama karya ilmiah adalah kejujuran.
KARYA TULIS ILMIAH yang tidak “asli “ dapat terlihat antara lain melalui,
(a) apa manfaat KARYA TULIS ILMIAH tersebut dalam upaya peningkatan profesi guru?,
(b) bagaimana dapat diketahui bahwa KARYA TULIS ILMIAH tersebut adalah karya guru yang bersangkutan?
�� terdapat bagian-bagian tulisan, atau petunjuk lain yang menunjukkan bahwa KARYA TULIS ILMIAH itu dirubah di sana-sini dan digunakan sebagai KARYA TULIS ILMIAH nya (seperti misalnya: bentuk ketikan yang tidak sama, tempelan nama, terdapat petunjuk adanya lokasi dan subyek yang tidak konsisten, terdapat tanggal pembuatan yang tidak sesuai, terdapat berbagai data yang tidak konsisten, tidak akurat
�� waktu pelaksanaan pembuatan KARYA TULIS ILMIAH yang kurang masuk akal (misalnya pembuatan KARYA TULIS ILMIAH yang terlalu banyak dalam kurun waktu tertentu)
�� adanya kesamaan yang sangat mencolok pada isi, format, gaya penulisan dengan KARYA TULIS ILMIAH yang lain, baik yang dibuat oleh guru yang bersangkutan atau dengan KARYA TULIS ILMIAH lain dari daerah tertentu (umumnya dengan sampul yang sama, kata pengantar yang sama, teori yang sama, daftar pustaka yang sama, yang berbeda hanya pada subyek mata pelajaran, dan data yang tampak sekedarnya)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar